Dengan penuh kebersamaan, Perayaan Tri Suci Waisak 2569 TB / 2025 di Vihara Grha Buddha Manggala. Turut hadir, Bhikkhu Dhīrasaraṇo, Bhikkhu Sārago, dan Sāmaṇera Indaviriyo. Pada kesempatan ini, uraian Dhamma disampaikan oleh Bhikkhu Guttadhammo Mahāthera.
Hari Raya Waisak merupakan hari raya bagi umat Buddha. Waisak tidak hanya diperingati sebagai hari kelahiran Buddha, tetapi juga merangkum tiga peristiwa agung (Trisuci Waisak) yang sangat penting dalam perjalanan spiritual Sang Buddha Gautama. Ketiga peristiwa ini terjadi pada hari dan bulan yang sama saat bulan purnama di bulan Waisak (Vesakha) menurut kalender lunar Buddhis. Tiga peristiwa itu, diantaranya:
1. Kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama
Peristiwa pertama yang diperingati dalam Hari Waisak adalah kelahiran Siddhartha Gautama, calon Buddha, yang lahir sekitar tahun 623 SM di Taman Lumbini (sekarang wilayah Nepal). Beliau adalah putra dari Raja Suddhodana dan Ratu Maya, penguasa kerajaan Kapilavastu.
2. Pencerahan (Penerangan Agung)
Peristiwa agung kedua adalah saat Siddhartha mencapai Pencerahan dan menjadi Buddha di Buddhagayā (Bodh Gaya) saat berusia 35 tahun pada tahun 588 SM
3. Parinibbana (Wafatnya Buddha)
Peristiwa ketiga dalam rangkaian Trisuci Waisak adalah Buddha mangkat tahun 543 SM pada usia 80 tahun, di Kusinara, India.
Hari Trisuci Waisak 2569 tahun ini jatuh pada tanggal 12 Mei 2025. Seluruh umat Buddha di dunia memperingati Trisuci Waisak dengan laku puja bakti, meditasi, pendalaman Dhamma ajaran Buddha, serta kegiatan-kegiatan sosial-budaya Buddhis lainnya.
Pada tahun ini Sangha Theravada Indonesia mengangkat tema Trisuci Waisak 2569/2025: Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa.
Selamat Hari Tri Suci Waisak 2569 TB / 2025
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta – Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
